Gambar: Hilangnya miselium pada baglog
Hilangnya
miselium atau menghitamnya kembali baglog yang sebelumnya putih full
dengan miselium dan kembali ke serbuk gergaji, adalah salah satu hal
yang sering dihadapi oleh pembudidaya jamur tiram. Hal ini sangat
merugikan! Bayangkan saja, setelah menunggu sekian lama baglog yang
sudah putih dan siap untuk di budidaya tak kunjung menghasilkan jamur,
malah baglog kembali berwarna coklat serbuk gergaji(baglog mati).
Hilangnya miselium bisa terjadi pada baglog yang masih dalam masa
inkubasi dan pada baglog yang sudah masa tumbuh jamur(didalam kumbung
budidaya).
Mengapa hal ini bisa terjadi??
Sebenarnya
kami sendiri tidak berani menyimpulkan dengan pasti apa penyebabnya,
namun dari pengalaman yang ada selama ini akan coba kami paparkan
beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebabnya dan semoga bisa
bermanfaat dan menjadi referensi bagi rekan2 sekalian.
Beberapa faktor penyebabnya:
Banyak pembudidaya yang mencampur baglog budidaya(baglog yang sedang tumbuh jamur) dengan baglog yang masih dalam masa inkubasi, atau dengan baglog budidaya juga tetapi dengan usia yang berbeda2. Hal ini tidak dibenarkan karena baglog dalam masa inkubasi memiliki perlakuan yang berbeda dengan baglog budidaya, demikian juga dengan kondisi baglog budidaya yang berbeda2 didalam satu kumbung tentu saja membuat tahap perbersihan atau pembuangan baglog afkir(habis masa panen) menjadi terkendala, atau malah kumbung tidak dibersihkan/sterilkan karena masih terdapat baglog yang masih aktif didalam kumbung. Hal ini tidak dibenarkan! Karena dapat memicu timbulnya jamur liar atau serangga didalam kumbung karena kurangnya kebersihan.
Pada kasus yang kami temukan, lebih banyak kejadian hilangnya miselium pada baglog terjadi pada kumbung yang jarang/tidak pernah dibersihkan.
Sterilisasi kumbung setelah masa periode panen berakhir adalah hal yang wajib!
Proses pembuatan baglog bisa jadi salah satu faktor penyebabnya, semisal pemilihan bahan baku yang kurang tepat. Karena hal ini dapat memicu timbulnya bermacam2 kontaminan pada baglog nantinya. Bisa jadi salah satu bahan baku yang tidak tepat tadi adalah penyebab utama hilangnya miselium, karena banyak kasus hilangnya miselium ditemui pada produsen baglog yang tidak memilih bahan baku secara terkontrol. Maksudnya disini adalah dalam hal pemilihan serbuk kayu, nutrisi(dedak dll), dan bahan penunjang lainya, semua harus dalam kondisi baik(layak pakai).
Kesimpulan:
Gunakan bahan baku yang jelas asal usul dan dalam kondisi baik.
3~Disebabkan karena serangga, hama, atau kutu.
Pada baglog yang hilang miseliumnya jika dibongkar atau dihancurkan, didalamnya banyak terdapat binatang kecil seperti kutu, apa kutu ini yang memakan miselium? Banyak yang beranggapan demikian, tapi sepertinya tidak benar... Masa iya ada kutu/hewan yang suka memakan miselium??
Kemungkinan terbesar adalah hewan/kutu tersebut memakan nutrisi didalam baglog sehingga mengganggu perkembangan miselium.
Tetapi hal ini juga sepertinya tidak benar, karena pada kasus hilangnya miselium tapi yang masih kondisi belum hilang total(masih samar2), jika baglognya dibongkar sama sekali tidak terdapat hewan tersebut.
Karena penasaran, kami melakukan percobaan dengan mencampur bongkahan baglog yang ada kutunya tadi dengan bongkahan baglog yang masih bagus didalam satu plastik/wadah selama satu bulan, dan hasilnya bongkahan dari baglog yang masih bagus tadi tetap dalam kondisi bagus tanpa tertular atau miseliumnya dimakan si kutu tadi.
Kesimpulan:
~Hilangnya miselium bukan disebabkan karena miselium atau nutrisi dimakan kutu/hewan.
~Kutu/hewan muncul setelah baglog mati atau setelah memalui proses hilangnya miselium.
~Kemungkinan timbulnya kutu/hewan pada baglog yang sudah hilang miseliumnya disebabkan karena proses degradasi lignin kayu dan nutrisi pada baglog oleh miselium jamur tiram yang memancing kutu/hewan tersebut untuk datang.
4~Disebabkan karena suhu.
Kematian miselium baglog juga dapat disebabkan karena suhu diatas batas toleransi atau daya tahan baglog tersebut. Semisal karena proses pengiriman dari tempat produksi baglog ke kumbung budidaya, susunan baglog yang tertumpuk di mobil pengangkut pasti akan menaikkan suhu baglog, sehingga baglog sudah sekarat sebelum masuk kekumbung budidaya.
Gambar: Proses pengiriman baglog
Kondisi suhu didalam kumbung budidaya atau inkubasi yang melebihi batas toleransi. Banyak dari pembudidaya yang memaksakan kapasitas isi kumbungnya, padahal hal ini dapat manaikkan suhu didalam kumbung yang tentu saja berdampak tidak baik terhadap perkembangan baglog. Atau terlalu memaksakan untuk menggunakan kumbung yang jelas2 tidak memenuhi syarat dalam budidaya jamur, semisal kumbung terlalu panas atau pengap karena sirkulasi udara tidak lancar.
Lakukan percobaan untuk mematikan miselium jamur: baglog yang sudah putih dijemur atau jika ingin cepat masukkan ke oven sterilisasi, tidak sampai 1 minggu setelahnya miselium akan hilang.
Kesimpulan:
Suhu panas yang berlebih dapat mematikan miselium jamur tiram pada baglog.
Dari beberapa faktor kemungkinan diatas, dapat dilakukan pencegahan:
~Pilihlah bahan baku produksi yang baik.
~Lakukan perawatan pra dan pasca panen yang teratur.
~Hindari proses yang dapat menaikkan suhu pada baglog.
Diharapkan dengan dilakukannya pencegahan dapat meminimalisir tingkat kematian pada baglog.
Semoga bermanfaat...
SILAHKAN HUBUNGI & KUNJUNGI KAMI
Jamur Kita
Jln. Sempurna No.42
Ds Perdamaian
Stabat - Langkat
Sumatera Utara - Indonesia 20815
Telp/WA : 0813-9693-2332
Email: jamurkitalangkat@gmail.com
*Siap kirim ke Aceh, Medan, Berastagi, Kabanjahe, Siantar, Tebing Tinggi, Kisaran, Rantau Prapat, Pekan Baru/Riau, Padang, Jambi, Palembang, Lampung.
0 komentar:
Posting Komentar